Modal Burger Menu

Indomaret Kembangkan Outlet Premium

Selanjutnya kami akan melihat perkembangan ke depan,” imbuh Laurens. Wiwiek mengungkapkan, hingga akhir tahun 2010 lalu, Indomaret memiliki 4.955 outlet yang sebagian besar berupa toko reguler. Sejak beberapa bulan terakhir mereka juga merintis Indomaret Poin yang barang-barang jualannya kebanyakan makanan dan minuman siap santap (ready to eat/ready to drink). ”Kami mendirikan Indomaret Poin ini di tempat-tempat yang menjadi lalu lintas umum, seperti di Bandara Soekarno-Hatta dan stasiun Gambir,” jelas Laurens. Sedangkan outlet Premium yang akan dikembangkan tahun ini menyediakan produk-produk khusus untuk segmen atas, yang tentunya dengan harga yang juga premium. Untuk 2011, Wiwiek menargetkan perusahaan ritel ini akan menambah 800-an toko baru, dengan 50 toko di antaranya sudah dibuka sampai dengan akhir Januari kemarin. ”Untuk omzetnya, kami optimistis Rp 9-10 juta per hari untuk setiap toko bisa dicapai,” tandasnya. Cabang Baru Selain jumlah toko, Indomaret yang Februari ini akan ekspansi di Cirebon Jabar, juga berencana membuka cabang baru di dua wilayah di luar Jawa. ”Pada semester pertama kita akan membuka cabang di Palembang untuk wilayah Sumatera Selatan, sedangkan pada semester kedua kita buka cabang Sulawesi Selatan di Makassar,” tandasnya. Dengan tambahan tersebut maka Indomaret akan memiliki 16 cabang yang masing-masing membawahi 200-300 toko. Menyinggung pesaingnya yang tahun ini dikabarkan bakal membuka 2000-an toko baru, Wiwiek mengingatkan hal tersebut bukan sesuatu yang mudah dicapai. ”Faktor pertama yang menentukan keberhasilan toko waralaba itu adalah lokasi. Tidak gampang mencari lokasi strategis seperti itu,” katanya. Karena kehati-hatian Indomaret, Laurens menyebut kegagalan franchisenya kurang dari 10 persen. Dengan investasi awal sekitar Rp 350 juta di luar sewa tanah, payback periode (masa balik modal) toko Indomaret maksimal 45 bulan dari 60 bulan masa kontrak. Sehingga lima belas bulan terakhir franchisee tinggal menikmati keuntungannya. ”Bahkan ada toko yang dalam dua tahun (24 bulan) sudah balik modal karena lokasinya sangat bagus,” tandasnya. (Suara Merdeka/9-2-2011)