Modal Burger Menu

Indomaret Buka Empat UTM

Bukan sewa atau menumpang,” kata Marketing Director PT Indomarco Prismatama, Laurensius Tirta Widjaja, saat berkunjung ke Graha Pena, kantor Sumatera Ekspres Group, kemarin (18/3). Laurensius didampingi manajemen Indomarco, yang disambut General Manager Sumeks, Subki Sarnawi dan Group mengungkapkan, pihaknya memang memberikan kesempatan kepada investor lokal untuk ikut berinvestasi di Indomaret. Nilai investasinya, sebesar Rp300 juta untuk 45 rak dan Rp350 juta untuk 55 rak dengan franchise free selama 5 tahun Rp36 juta. “Sebelum dibuka, kami akan survey ke lokasi yang disiapkan calon investor. Jika prospektif, permintaan akan kami setujui,” tandasnya. Dia menuturkan, total minimarket Indomaret se-Indonesia per 2009 mencapai 1.736 toko waralaba dan 2.156 regular. Palembang sendiri, baru dihadirkan 4 UTM pada 12 Maret lalu di Jalan HBR Motik, Kasnariansyah, Najamudin Pangeran Ayin, dan Kenten. Menurutnya, Indomaret mengusung konsep minimarket modern yang berdiri di atas lahan seluas 80-100 meter persegi. “Jadi bukan medium atau hypermarket.” Awalnya franchise ini berdiri di Jabotabek, Surabaya dan Bandung, lalu menyebar ke seluruh Tanah Air. Nah, di empat tahun terakhir, ungkap Lauren, penyebarannya justru banyak do Sumatera dan Kalimantan. “Untuk Sumbagsel, ekspansi kami diawali di Lampung karena paling dekat dengan Jakarta. Sehingga paling enak suplai produk dan koordinir,” lanjutnya. Bagusnya market di Lampung membuat Indomaret melebar ke pinggiran, dan mulai berani masuk ke Palembang minggu lalu. “Kami tegaskan Indomaret ini brand lokal. Asli Indonesia. Kontennya pun 98 persen produk Indonesia meliputi barang-barang kebutuhan pokok dan lain sebagainya, 2 persen produk luar seperti Cina untuk toys, dan food dari Malaysia,” tukasnya. Dari 98 persen, lanjut dia, 10-15 persen merupakan produk lokal daerah setempat yang dikembangkan. “Jadi ada kesempatan bagi UMKM lokal jika ingin memasok produknya ke Indomaret. Seperti Palembang, yang khas dengan kerupuk dan empek-empek bisa ikut dipasarkan di Indomaret,” bebernya. Begitu juga dengan tenaga kerja. Indomaret, ujar Lauren, akan merekrut pekerja lokal 8-10 orang disetiap outlet. “Upaya ini merupakan wujud misi kami untuk menjadi aset nasional dalam bentuk jaringan ritel waralaba yang unggul di persaingan global,” pungkasnya. Indomaret pun yakin bisa bersaing, meskipun sudah banyak kompetitor yang bergerak di bidang ini. “Segmen market kami berbeda dengan supermarket atau hypermarket. Kami bidik market harian dan mingguan,” tukasnya. Sementara untuk perizinan, tambah Regional Senior Manager Wilayah Sumatera dan Jabar PT Indomarco, Feki Oktavianus sesuai dengan Permendag RI Nomor 53 tahun 2008. Dijelaskan bahwa untuk membuka UTM tidak perlu mengantongi SIUP. Cukup izin UTM. “Kami sudah meminta kepada Dinas Pasar dan BKPMD setempat untuk mengeluarkan izin UTM dan SITU. Dan kami pun sudah mengantongi dua izin itu. Jadi tidak ada masalah,” ujarnya. Sesuai aturan, lanjut dia, tanpa SIUP, Indomaret pun sudah bisa membuka UTM. “Nanti kami akan buka kantor cabang. Nah baru akan kami urus seluruh perizinannya, termasuk SIUP. Saat ini proses pembangunan kantor cabang ini sudah berjalan, IMB pun sudah siap,” pungkasnya. (mg29)